Puisi-Puisi Dimas Nugraha; Dalam Renung Kesendirianmu


puisi dimas nugraha
Sumber: www.maxpixel.net

SONET: DALAM RENUNG KESENDIRIANMU


Kau tampak begitu mencintainya; yang adanya bahkan mustahil:
sebutir kelereng dalam gelas di antara alat tulismu,
rasa manis kapsul obat tidur, angka di bait puisimu
sedang di ruang luar jarum cuaca menunjuk angka yang ganjil

Kau seolah begitu mencintai sebuah bola bilangan nol
dan menganggap nol sama nilainya; sebanding tak terhingga
kau tidak ingin berkata apa pun, aku mendesak “itu tolol!”
(tapi kuingat dan kita sepakat: kau cintaiku meski telah lama tiada)

Pagi pun pecah teriris awan abu-abu di atas itu
tanpa sadar kau telah bergulat semalam sengit
dengan nasib pilu bulan bulat bunting di langit
yang kini telah terbelah matahari bersirip sendu

Sehingga kau pun berpikir dalam renung kesendirian:
barangkali Tuhan menciptakan tulang rusukmu dari kesepian


Jepara, Agustus 2019




IBARAT


Di antara pasir-pasir putih, setitik emas itulah engkau
di antara rerumputan kuning, setitis embun itulah engkau
di antara banyak cinta yang kupunya, aih bukan!
tidak pernah tidak kutemukan
hanya dirimu. Dan berpulang pada dirimu

-rinduku-

Padamu,
seperti bunyi ‘plung’ sebuah batu kecil yang nakal
jatuh cinta pada kelembutan lengan si telaga
semakin dalam, semakin dalam aku mengais-ngais
dalam pelukan. Tidak pernah tidak kutemukan
rinduku

-bersembunyi-

Di antara pasir-pasir putih
di balik rerumputan kuning
ada satu cintaku yang membentuk koloni
kembali padamu; cinta abadi dalam umur gunung-gunung
ia: rasa yang taktuk sejenak itu


Jepara, Juli 2019


Dimas Nugraha, lahir di Kudus, 1998. Anggota dari Komunitas Fiksi Kudus. Suka puisi.

0 comments