Kedaulatan Sebuah Pintu

Jimat Kalimasadha




Kau tidak bisa memiliki keluargamu, jika kau tidak mempunyai rumahmu.

Ini nasihat bijak, tetapi tampak menyulitkan. Itulah mengapa, membangun rumah tangga bukanlah hal sederhana. Mempunyai rumah bagi keluarga muda tentulah merupakan kemewahan yang tak ternilai. Mempunyai rumah adalah mimpi yang mahal, dan saking mahalnya, barangkali memimpikannya saja tidak berani.

Rumah tangga, apakah maknanya? Rumah dengan tangganya ataukah rumah dengan para tetangganya? Jika rumah tangga diterjemahkan rumah dengan tangga-tangga yang melingkar-lingkar dari bawah ke atas, bisa jadi itu berarti, membangun rumah adalah membangun keluarga dengan segala persoalannya yang seringkali sangat complicated. Jika rumah tangga dimaknai rumah dengan tetangga-tetangga yang mengelilingi, bisa saja berarti, membangun keluarga harus dengan memperhitungkan persoalan-persoalan bersama para tetangga yang juga tidak kalah complicated-nya.

"Apa pun masalahmu, serumit apa pun persoalanmu, jika kau punya rumah sendiri, kau akan tetap memiliki keluargamu," kata ayahku.

Nasihat tadi, menyadarkan kepada kita tentang dasar-dasar berumah tangga. Kita bisa menikah, tetapi setelah menikah kita sering bingung mau dibawa ke mana rumah tangga ini. Mertua yang pada awal-awal menikah terlihat ramah dan menyenangkan, belakangan kemudian berbalik sikapnya. 

Kasih sayang mertua kepada anak menantu, ternyata tidak selalu linier dengan ekspektasi. Tahukah kalian, kasih sayang mertua kepada menantu pada umumnya bertahan tak lebih dari 25 ribu jam. Setelah itu, sikap mertua mulai berubah seperti ponsel lowbat. Suka rewel. 

Persoalan-persoalan kecil mulai dibesar-besarkan, hal-hal kecil mulai menjadi persoalan. Sabun mandi hilang digondol tikus, bisa menjadi penyebab anak mantu sebagai sang tertuduh. Hadeew. Runyam, deh.

Adakah rumah adalah solusinya? Jawabnya: ya.

Mari melihat rumah dari sisi yang terjangkau. Rumah pada awalnya dianggap sebagai tempat berlindung dari cuaca dan bahaya. Setelah sekian lama waktu berjalan dan manusia mulai menyadari keberadaan rumah, lahirlah adagium bagus dari Motley Crue dalam lagunya Home Sweet Home.

I'm on my way
I'm on my way
Home sweet home
Tonight tonight …


Rumah tidak sekadar tumpukan batu bata megah belaka. Rumah adalah home, dan bukan house yang kita kenal selama ini. Home adalah ketika kita berada di jalan dari tempat kerja dan kangen ingin cepat-cepat mandi, menikmati masakan istri atau rindu ingin ngobrol sama anak-anak yang manis-manis nggemesin. Uhh! 

Meski kita hanya bisa makan dengan sambal dan kerupuk bundar, rumah memerdekaan kita sebagai sebuah lembaga keluarga yang berdaulat. Rumah memberikan kita kepercayaan diri seutuh-utuhnya.

Lalu, mari melihat rumah dari sisi yang lebih terjangkau. Apa sih sebenarnya rumah yang kita di sana mempunyai kedaulatan? Lantainya, tiangnya, jendelanya, temboknya, ataukah atapnya? Manakah dari bagian rumah yang memberikan kita punya kekuasaan? Ternyata bukan tiang, jendela, tembok, atau atapnya, melainkan pintunya.

Pintu memiliki kunci, dan siapa yang memegang kuncinya dialah yang menentukan kendali di dalam sistem kedaulatan rumah tersebut. Jika pemegang "kunci" itu mertua, berarti Anda statusnya ikut mertua. Sebaliknya, jika pemegang kunci itu Anda, berarti mertua statusnya ikut Anda. Sekilas saja, status ini tampaknya tidak begitu penting, tapi Anda jangan salah.

Apabila Anda tinggal serumah dengan mertua, solusinya adalah Anda harus memiliki pintu sendiri. Ini akan lebih baik dari pada Anda harus hidup bersama dalam satu pintu, sementara pemilik pintu ternyata bukanlah Anda. Dalam satu rumah itu, buatlah dua pintu. Dan ini adalah solusi yang lebih terjangkau, sebelum Anda memiliki rumah sendiri. 

Sepulang dari kerja lembur, larut malam Anda baru pulang. Anda mengetuk pintu, dan istri membukakan pintu dengan mata setengah terpenjam, dengan daster setengah terangkat. Rasanya Anda seperti lebih berdaulat terhadap istri dan guling di tempat tidur itu karena Anda memiliki "kuncinya".

Kuncinya adalah Anda memiliki pintu sendiri. 

Begitulah saran saya tentang melihat dan memiliki rumah dengan cara yang lebih terjangkau. 

I'm on my way
I'm on my way
Home sweet home
Tonight tonight …


Jadi, apakah Anda sudah benar-benar memiliki pintu?





Jimat Kalimasadha, redaktur Tajug[dot]net.

0 comments