Puisi-Puisi Tino Endang Satria; Aku dan Laut Baro
AKU DAN LAUT BARO
kembali memuai kenangan
selain merindu ombak dari
garis bibir
desir angin mengubah
segala;
cipta dan rasa
perahu-perahu menepikan
raganya pada dermaga
nelayan yang menyulam
jaring-jaring
bersamaan
semilir angin memberi rasa
yang teringat
kenangan tercipta pada
senandung rasa
yang ada pada tepi dermaga
aku
mengungkapnya
Cirebon, 2019
PENGHUJUNG HARI
di lemparkanlah tali itu di tepi
dermaga pelabuhan baro
sebagai berhentinya rutinitas berlayar
kapal-kapal kecil berjajar di tepian
tangan-tangan kecil menata
seutas jaring pada balkon kapal
dengan selempang sarung
mengikat raganya
langit memberikan dirinya
warna oranye sebagai waktu di
penghujung hari
dan terbitlah malam kian datang
cahaya malam yang diberikan bulan
purnama
menjadikan penerang dari redupnya hasil
berlayar
Cirebon,2019
SEBELUM FAJAR TIBA
raganya telat ditumpuki
seonggok sayur pada
pengepul
lorong pasar pagi telah
memberinya
beban yang di emban
sayu- sayu terlukis
banjir keringat pada
keningnya
petanda sekeras itukah
tenaga
pria renta
remang subuh telah
menenggelamkan dirinya
terbitlah cahaya abadi
yang menghiasi wajah bumi
alam sekitar memberinya
kabar
rehatlah raga pada pusaran
cakrawala
Tino Endang Satria, pria kelahiran Cirebon 16 Februari 1999. Menempuh pendidikan S1 di Fakultas Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon.
Aktif di Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, menjabat
sebagai Ketua Umum. Puisi-puisinya terhimpun dalam kumpulan antologi pertama
berjudul “Membilang Kematian” dan puisi pilihan termuat di lomba menulis puisi
nasional yang di adakan penerbit azizah publishing 2019, 10 puisi terfavorit
dalam lomba puisi nasional yang di adakan penerbit jejak publisher 2019 dan
puisi plihan “SEHATI KITA MERDEKA” 2019. Aktif dalam dunia maya dengan nama :
Instagram : @tinoendangs, Facebook : Tino Endangsatria, e-mail : tinoendangsatria@gmail.com.
0 comments