Ide Buruk atau Ide Bagus?

Jimat Kalimasadha

Tentang Ide bagus dan Buruk


Jika anda sedang belajar menulis dan belum bisa menghasilkan tulisan yang baik, tombol apa yang sering anda tekan? Tombol delete atau tombol back space. 

Dua tombol tersebut seperti tombol terakhir tempat kita menghapus semua jejak kegagalan. Menghasilkan sebuah tulisan bagus, perlu melewati banyak latihan dan ketabahan. Tulisan bagus dihasilkan dari kerja keras, ketekunan, kesungguhan, dan perjalanan panjang. Menjadi penulis dan menghasilkan tulisan bagus dalam seketika, bisa jadi bukan ide yang bagus. Sebab, menghasilkan tulisan bagus biasanya adalah beban berat bagi seorang penulis pemula. Jika kita terbebani untuk menghasilkan tulisan bagus, beban tersebut sangat menghambat kita untuk menulis. 

Kenapa  kita tidak mencoba untuk memulai dengan tulisan buruk? Ide buruk ini keluar dari A.S. Laksana, salah satu penulis Indonesia yang saya kagumi. Bagi kebanyakan orang, cara ini dianggap sebagai ide buruk, tapi bagi saya justru ini adalah ide yang bagus. Memulai belajar menulis buruk adalah cara terbaik untuk take action first,  dan kita memiliki kesempatan untuk memperbaiki tulisan tersebut di kemudian hari.  Yang penting, menulislah dulu, dan perbaiki tulisanmu kemudian.

Dalam banyak hal, kita sering mengejar kesempurnaan. Kita lupa bahwa kesempurnaan baru bisa dicapai setelah melewati kegagalan. Kesempurnaan adalah titik akhir dari perjalanan yang penuh cacat dan luka. Kita sering memikirkan keuntungan dalam berbisnis, tapi kita lupa bahwa keberhasilan dalam bisnis adalah puncak dari kerugian-kerugian dan kegagalan itu sendiri. Kalau kita baru berani menulis setelah kita merasa mampu menghasilkan tulisan yang bagus, kita tidak akan pernah berani memulai menulis. Kalau kita takut gagal atau takut rugi dalam berbisnis, kita tidak bakalan berani mulai berbisnis. Mulailah berbisnis dengan berani rugi.

Anda harus berani membuat kopi. Buatlah kopi sesering mungkin dan orang-orang yang berpengaruh akan melihat anda dan akan bersedia membantu anda.

Saya mempunyai seorang keponakan laki-laki yang belum pernah mempunyai pacar sampai usia mencapai tiga puluh lima. Saya berbicara dengan dia, dan saya menyimpulkan bahwa anak muda ini tidak mempunyai kepercayaan diri dalam mendekati cewek. Saya sering menasihati dia, bahwa laki-laki hanya memerlukan kepercayaan diri dan menggunakan tangannya untuk memulai menarik cewek ke dalam pelukannya. 

Sayangnya, ia selalu ragu-ragu menerima nasihat saya. Ia, katanya,  ingin punya motor bagus dan rumah dulu, baru berani mendekati cewek. Ia ingin mempunyai bisnis berhasil dulu, baru mencari pacar. Seperti halnya pelajaran menulis: kepercayaan diri itu adalah keberanian melangkah. Jangan terlalu banyak pertimbangan.

Dekatilah cewek yang memberikan lampu hijau karena dia yang jelas-jelas menerimamu, begitu nasihat saya pada suatu hari. Sebab, cewek berlampu kuning dan merah hanya akan menguras emosimu belaka. Cewek tipe kuning dan merah adalah tantangan setelah kamu bisa menaklukkan dirimu sendiri. Menaklukkan cewek  kuning dan merah, tentu saja, setelah kau naik ke level advance.

Banyak kasus terjadi. Banyak laki-laki ganteng mendapatkan pacar cantik. Tetapi, banyak juga laki-laki ganteng tidak laku dan menjomlo hingga tua. Dan anehnya, tak sedikit laki-laki berwajah tidak tampan mempunyai pasangan cantik, salah satunya yang bisa anda cari di google adalah Seal dan supermodel Heidi Klum. What women really need from men? Bisa jadi, memang ada miskonsepsi besar yang sedang terjadi tentang apa yang sebenarnya diinginkan oleh perempuan terhadap laki-laki dan sebaliknya. 

Jadi, ini ide buruk atau ide bagus?

Berani bertindak adalah ide bagus meskipun pada awal-awal hasilnya masih buruk dan bahkan tidak memuaskan. Jika hanya menunggu datangnya mood atau inspirasi dari langit baru kemudian berani bertindak, menyebabkan tangan anda semakin jauh dari otak anda. Seharusnya anda mengizinkan otak merancang segala sesuatunya, dan tangan anda yang mengerjakannya. Itulah yang kita sebut dengan kreatif. 

Gerakkanlah  tanganmu seirama dengan otakmu. Nenek moyang kita mewariskan pelajaran penting dengan baik. Pemburu, petani, nelayan, pengrajin, dan penulis adalah profesi tertua yang mensinkronkan antara tangan dengan otak. Otak yang mengerti dan tangan yang menjalani.

Lalu, bagaimana dengan pemain sepak bola yang lebih banyak menggunakan kaki? Pertandingan sepak bola adalah bentuk kehidupan yang lebih aneh: mereka terus bergerak tanpa pernah berhenti. Mereka bergerak dalam ketidaktahuan; mereka hanya memecahkan masalah, tanpa mengetahui jawabannya. Mereka tidak mempunyai pengetahuan siapa yang akan menang. Tapi, di situlah keunikannya, di situlah kunci keberhasilannya. 

It is better to live in ignorance than with knowledge. Terkadang lebih baik hidup dalam ketidaktahuan daripada dengan pengetahuan. Banyak orang sukses yang beruntung justru karena ia hidup dalam ketidaktahuan, kata Paul Arden dalam buku Whatever You Think the Opposite.

Semoga sampai di sini anda masih melanjutkan membaca tulisan buruk ini.

Di bagian akhir dari tulisan buruk ini, saya ingin merayu anda untuk melihat ide buruk dan ide bagus. Ide adalah mahakarya otak homo sapiens. So, apakah ide yang bagus itu?  Ide yang bagus adalah ide yang mewujud, yakni ide yang tidak sekedar memenuhi ruangan kepala kita. Ide yang bagus adalah ide yang bisa digunakan untuk memecahkan masalah.

Kesempurnaan adalah titik akhir dari perjalanan yang penuh cacat dan luka.

Ide harus dapat digunakan sebelum ide tersebut disebut sebagai ide yang bagus. Ide buruk yang dapat diwujudkan akan lebih baik daripada ide bagus yang tidak dijalankan. Jika anda tidak mempunyai banyak ide bagus, anda cukup memiliki satu ide buruk yang bisa mewujudkan kesuksesan hidup anda.

"Nothing surpasses the beauty and elegance of a bad idea," ujar Craig Bruce Reucassel, komedian  televisi dan radio asal Australian. Tidak ada yang melampaui keindahan dan keanggunan dari ide yang buruk. Jangan meremehkan ide buruk dan janganlah takut menulis meskipun tulisan anda masih buruk.




Jimat Kalimasadha, redaktur tajug.net, bisa diakses di bit.ly/bu-buku

1 comments

  1. Setuju sekali, termasuk berjeda dalam menulis juga akan mengaburkan ide-ide itu.

    BalasHapus