Puisi-Puisi Andi Jamaluddin, AR. AK. [Sepekan Parade Puisi #DIRUMAHSAJA]
Andi Jamaluddin, AR. AK.
PINTU YANG TAK MERAPAT
Di
pintu yang terbuka
leluasa
angin berdesir,
menyusup
sejuk tanpa rasa
Kita
terkapar tiba-tiba
menghitungi
sisa sebab
yang
tercecer di ambangnya
Ada
kelalaian pias merapatkan
mungkinkah
pintu ditutup debu
Ia
samar
//ajarak/17.04.20/21.05/pgt.tanbu//
CORONA: KEPASTIAN DI ANTARA KETIDAKPASTIAN )*
Kepastian
adalah kebenaran sendiri
pada
dirinya sendiri
melupa
segala semula dari bermula
ia tak terlihat dalam wajah dan rupa, dalam
bentuk dan wujud, tak berwarna, tak teraba, tak kenal waktu, tak kenal dokter
atau perawat, tak kenal obat-obatan : tersamar, merayapi ruang apa saja
Ketidakpastian
adalah kebenaran
sekadar
prediksi situasi
pembenaran
yang benar
kepada
yang paling benar : Tuhan semesta alam
mengkokohkan
keyakinan dalam hakkulyakin
Corona
pasti berakhir
//ajarak/18.04.20/19.48/pgt.tanbu//
)* dikutip dari judul narasi Najwa
Shihab
ANTARA DUKA DAN (SEDIH)
antara
duka dan (sedih)
semata
kerelaan :
mendendangkan
nyanyian keikhlasanmu
‘fii sabilillah !’
bagai
not bara;
membakar
covid-19,
di
sekat dinding tebal
//ajarak/14.04.20/05.37/pgt.tanbu//
LOCK DOWN
Ia
terus merayap
tanpa
rasa.
Akar-akar
terlayu
pepohonan
tumbang tiap hari; di mana-mana.
Jalanan
terbelenggu
ke
mana arah menuju tiba.
Ia
terus merayap
menggerogoti
mata hati
di
kekokohan bentang rantai
keyakinan
kita nyalakan.
Teguh
di rumah. Kelak meredam,
kepak
sayapnya :
pelan-pelan,
dan pasti
rebah
sendiri.
//ajarak/19.04.20/21.10/pgt.tanbu//
AIR MATA, KE MANA DIALIRKAN
Tersekap
jarak
Air
mata terserak
ke
mana lagi ditumpah
Sungai-sungai
mata terbendung
berjejal
luka
Di
ruang waktu
Balita-balita
terpaksa menyepikan indahnya dongeng
Anak-anak
harus pula mengamarkan buku
Pun
orangtuanya telah terjepit,
kakinya
lumpuh
tangannya
kaku dan gemetar
Para
garda kian berganda waktu
keringatnya
turut membeku
Air
mata, ke mana lagi dialirkan
Semata
telapak di sini, selalu menadah: Ke pada-Mu
Lepaskan
belenggu corona, segera
Andi
Jamaluddin, AR. AK., Berkali-kali menjadi pemenang sayembara
penulisan naskah buku yang diselenggarakan Pusat Perbukuan Nasional, baik di
tingkat provinsi maupun nasional, termasuk juga lomba cipta puisi. Sudah
melahirkan sejumlah kumpulan puisi tunggal maupun antologi bersama. Anggota FAM
ini mengantongi IDFAM6036U menerima hadiah seni dari Gubernur Kalsel Tahun
2012, Hadiah Seni Astaprana dari Kesultanan Banjar Tahun 2016, dan Anugerah
Seni dari Bupati Tanah Bumbu Tahun 2018. Sekarang tinggal di Jalan Karya II
RT.03 Desa Batuah Kec. Kusan Hilir, Pagatan, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel. Fc. Jarak Fajar. Email : andijarak_64@yahoo.com.
0 comments