Puisi-Puisi Cak Fu [Sepekan Parade Puisi #DIRUMAHSAJA]

Cak Fu

Puisi corona

CINTA DAN KORONA


hariku kusut
adanya cemberut
kala cinta berjarak korona
diamku terpaksa
rindu tak lagi terukur
hati ingin kukubur
sepi hidup ini, makin menjadi-jadi
aku pun sembunyi
karna wabah kian merambah
pada tubuh yang lemah
sampai kuterpasung rindu
dari cinta yang tak kuasa bertemu


Kudus, 21/04/2020



SAAT WABAH MELANDA


sepi
sunyi
saat ini
terlelap tak bersua
tanpa kudengar suara
di kota
di desa
ini tidur ataukah mati
tak kujumpa derap kaki
yang mengisi hari-hari

Tuhan
ke manakah makhlukmu yang sempurna?
hari-harinya menunggangi kerja
belanja, bahkan mengumbar dosa
lihatlah mereka!
tunggang-langgang lari, sembunyi
di rumah karena takut mati, katanya
aku pun tertawa
keangkuhan dan keserakahan runtuh seketika
saat korona
datang melanda


Kudus, 21/04/2020




RINDU

: di masa korona

kau nampak lusuh
seringkali kudapati membisu
entah yang kudengar salah atau benar
kau gelisah
tak ada lagi yang berpijak singgah
kesepian terus menyelimutimu
terbujur layu dan berdebu

rindu;
harapan yang terus kau tuang di hari kosong
sedang aku masih saja diam dan bengong
entah sampai kapan rampungnya
kita berasama duduk bersua

jiwa-jiwa kini
sepertinya lelah membuncah
merebah pasrah
meresah


Kudus, 21/04/2020

Cak Fu, nama panggilan dari Fuad Makhrus. Lelaki kelahiran Kudus, 14 Agustus 1989. Tinggal di Desa Sambung, Kec. Undaan, Kab. Kudus. Anggota Komunitas Omah Gatra Undaan.  Karya puisinya tergabung dalam buku antologi puisi Rawatirta (Reybook Media, 2019). Dapat dihubungi melalui akun pribadinya, email: jalan_sastra@ymail.com, FB: Cak Fuad, IG: @fuadmakhrus

0 comments