Puisi-Puisi Embun Dini Hari [Sepekan Parade Puisi #DIRUMAHSAJA]
Embun Dini Hari
PAHLAWAN PUTIH
adalah mereka
yang gugur dalam
pengabdian
kepada sesama
atas nama hablum
minannas
bertempur di
garis depan
tanpa tahu di
mana lawan
adalah mereka
yang sepulang
kerja
terpaksa mereguk
kecewa
berpaling dari
lambai tangan yang tercinta
anak, isteri,
emak, bapak
demi sehat raga
selamat jiwa
kesemua
siapa mereka
ialah orangorang
berbaju putih
berhati putih
yang acap kita
saksikan terkulai sayah
sesudah mengobati
berpuluh pasien covid 19
bernama si fulan
dan si entah
ialah yang acap
kita saksikan
berdiri di sejauh
ruas jalan
sabar membagikan
cadar
dan mengingatkan
sesiapa
untuk menjaga
jarak atau di rumah saja
pun ialah yang rela bersedekah tenaga dan harta
bagi dukalara
saudaranya
siapa mereka
jika ia ibumu
ayahmu
istrimu
suamimu
anakmu
saudaramu
handai tolanmu
atau dirimu
izinkan
kuabadikan sebagai narwastu
di 1000 puisiku
2020
KALAULAH DOA
susah payah
kutahan api yang nyala di dada
agar tidak
membakar mereka yang barbar
mencegah
pemakaman jasad pahlawan kemanusiaan
yang gugur di
jalan kemuliaan
susah payah
kusisihkan sampah kata di sajak ini
agar tak menista
mereka yang nirnurani
mendaku langit-
bumi milik sendiri
hingga lupa
pertiwi ibu semua anak negeri
"mengapa
kalian cegah bunga yang kembali ke tanah."
kalaulah doa
adalah lampias terindah bagi amarah
biar kupilih
sebagai cara berkelah kepada Allah
hingga yang ingat
tak jadi lupa
yang lupa
tersadar segera
di hadapan-Nya
kesemua kita
sama
Embun Dini Hari, seorang
penikmat puisi dan penyuka jeruk pamelo. Tinggal di Kudus Jawa Tengah.
0 comments