Puisi-Puisi Kemuning Langit Pagi [Sepekan Parade Puisi #DIRUMAHSAJA]
Kemuning Langit Pagi
BILA DI RUMAH SAJA
pada
akhirnya ia sungguh pulang ke rumah
yang
kemarin cuma jadi serupa titik singgah
sesudah
seharian mencari nafkah
agar
tak menjadi orang afkir yang kalah
semula
ia pangling bahkan asing
mana
ruang keluarga mana tempat sepeda
mana
dapur mana kamar tidur
bahkan
wangi rambut istrinya
bahkan
pesing ompol anaknya
semula
ia pangling bahkan asing
tetapi
kini
istri
yang kemarin didekati sesekali
seakan
tak berjarak lagi meski sesenti
bau
ketiak anak yang kemarin tak dikenali
ternyata
sewangi menur pagi
o,
bila di rumah saja begini indah
mengapa
mesti pergi menjelajah arah
bila
di rumah saja masih bisa bekerja
datangnya
rezeki tak akan ke mana-mana
pada
akhirnya ia sungguh pulang ke rumah
rumah
2020
MAKA KEKASIHKU
1.
karena korona
kini jadi berjarak kita
di setiap sua
aku di sini kau di sana
terpisah sekian hasta
tetapi siapa pun tahu
bahwa aku dan kau : satu
tak berdekat-dekat tapi lekat
memaknai hidup dengan keringat
dengan cinta 24 karat
dunia akherat
2.
apalah arti jarak sehasta dua
kala senyum masih merona
kala kami dan kalian masih kita
bersama
melawan segala malapetaka
bahkan bala
tak ada yang mesti ditakuti
selagi mau sayang menyayangi
saling tolong dan sokong
maka, kekasihku
jangan sesekali
kau lepas genggam tanganmu
lekap hatimu
sekalipun esok atau lusa
virus itu telah binasa
Kudus, 2020
Kemuning Langit Pagi, penikmat dan pengagum puisi-puisi karya Mukti. Lahir
dan besar di Kudus. Baginya menulis puisi merupakan cara untuk mengisi waktu
sepi dan menghibur diri. Saat ini sedang menyiapkan sebuah karya yaitu buku kumpulan
puisi pertamanya yang rencana akan terbit di akhir tahun ini. Semoga.
0 comments