Puisi-Puisi Ruwana Dwi Saputri [Sepekan Parade Puisi #DIRUMAHSAJA]

Ruwana Dwi Saputri

puisi corona


UNTUK SAHABATKU

: Penderita Pandemik

Kukirim kata untukmu wahai sahabat
“Penderita pandemik”
Kau tak perlu malu untuk berkata
Kau tak perlu malu untuk bertindak
Kau tak perlu takut untuk karantina

Karena kejujuranmu berarti untuk kami
Walau hanya satu kata
Cukup menolong ribuan orang di dunia
Kau tak perlu takut sahabat
Karena kami di sini tetap erat menjabat 
Meski tubuh kita tersekat

Ini bukan aib
Ini hanya virus yang berkunjung padamu
Kau tak perlu takut
Virus ini bukan menghuni tubuhmu
Percayalah
Dia pasti pulang

Jika kau jujur
Kau akan sungguh bahagia
Karena kejujuran akan menyelamatkan dunia ini
Berkatalah seperti kau berkata pada Tuhan
Kami akan membantumu, bukan mengucilkanmu
Biarkan orang lain berkata sesuka hati
Kami tetap di sini
Bersamamu


Kudus, 18 April 2020



PITA HITAM

: untuk sang Pahlawan

Pahlawanku
Kuucapkan terima kasih atas jasamu
Kau adalah umat manusia yang dipilih oleh Tuhan
Kutahu kenapa Tuhan memilihmu
Tuhan memilihmu karena kau pantas menerimanya
Tuhan memilihmu karena kekuatanmu
Tuhan memilihmu karena kegigihanmu
Dan
Tuhan memilihmu karena ketulusanmu yang abadi
Terima kasih pahlawanku
Terima kasih atas jasamu
Semoga kau di sana bahagia

Untuk mengenangmu
Kuselipkan pita hitam di dadaku
Pita menunjukkan betapa kami menghormatimu
Warna hitam menunjukkan betapa kami
berduka atas dirimu yang telah gugur mendahului kami
Namun kutahu, Tuhan lebih menyayangimu
Terima kasih pahlawanku

Pita hitam ini ku persembahkan untukmu
Dan doa kuselipkan untuk kebahagianmu
di sana


Kudus, 18 April 2020



  

BUNGA GLADIOLUS

: untuk Pahlawan Pandemik

Pandemik
Karenamu semua rindu akan keceriaan
Karenamu semua rindu akan keindahan dunia
Karenamu semua tak mampu bersua
Namun karenamu kita tahu
Apalah arti “Pahlawan Pandemik”

Pahlawan pandemik
Kuharap bunga gladiolus mampu memberikanmu kekuatan
Kukirim bunga gladiolus ini
Karena semua bermakna untukmu
Setiap tangkai yang kukirim
Mengartikan kekuatan dan kegigihan
Setiap warna kelopak bunga gladiolus ini
Mengartikan ketulusan hati dan keberanian
Terima kasih Pahlawan Pandemik

Karenamu kumengerti perjuangan
Karenamu dunia ini dapat terselamatkan
Ku tak tahu apa yang dapat kami balas untuk perjuanganmu
Terima kasih Pahlawan Pandemik
Kukirim Bunga Gladiolus ini
Untuk betapa berartinya dirimu untuk dunia ini
Terima kasih


Kudus, 18 April 2020



Ruwana Dwi Saputri, lahir di Kudus pada 04 Maret 1996. Pendidikan terakhir yang ditempuh S1-Pendidikan Matematika di Universitas PGRI Semarang. Pekerjaan yang dijalani setiap hari mengajar di MTs NU Sunan Muria Piji dan bekerja di salah satu UPT Puskesmas Daerah yang ada di kota Kudus.

0 comments