Puisi-Puisi Puspa Rahmi; Rasamu Abadi dalam Kata
RASAMU ABADI DALAM KATA
Pada sajak yang pernah kautulis
Aku cemburu
“masa lalu” katamu
Barisan kata-kata itu telah menjadikan rasamu abadi
“Kaulah saat ini hingga nanti” imbuhmu
Jika takdir tak terikat pasti
Aku
pun akan tersimpan dalam sebait puisi
yang dicemburui bidadarimu
Suatu saat nanti
Yogyakarta, 2020
SAJAK LEMBAYUNG
Sajak lembayung melantun
Saat senja diguyur gerimis
Burung-burung berduyun kembali keperaduan
Separuh cakrawala dininabobokan
Kawanan serangga berpadu suara dalam iringan irama alam
Kulihat napasmu menguap di bibir cangkir
Senyummu menghangat
Mengantarkan jiwa beristirahat dalam temaram
Kudus, 2019
SETENGAH
Kembali
Rasaku mengeja kata-kata
"Aku dan kamu tak bisa bersama"
Padahal kutahu
Selama ini tak pernah terdengar kata "kita"
Kembali
Hatiku menahan sakitnya patah
Padahal kutahu
Jalinan rasa tak kan ada jika hanya setengah
Dariku atau darimu
Kudus, 2019
KEPADA SIAPA?
Kau laki-laki berkoko putih dan berkopyah
yang membuat penenang ini bingung bercampur resah
tak sadar hatiku telah jatuh di pandanganmu yang cerah
Lantas bagaimana ini
Kemanakah aku harus pergi?
Kepada penyair?
Biar kupinta membuat bait-bait puisi bersajak mendayu
Karena ku tahu, aku bukanlah si pandai perayu
Hanya saja namamu tak kutahu
Kepada penulis lagu?
Biar kupinta lirik romantis yang bernada syahdu
Karena kutahu, aku bukanlah pemberani menyatakan rasa
Hanya saja melodimu tak sempat kuraba
Kepada Kiai?
Biar kupinta lafal doa mustajab
Karena kutahu, aku bukanlah pendoa yang taat
Hanya saja layakkah untukmu yang hadir sesaat
Kepadamu?
Inginku, senyummu terus menggantung di pelupuk mataku
Hanya saja di manamu tak kutahu
Kau laki-laki bersarung hitam bergaris siku
Yang membuat pendiam ini berseru dalam rindu
Akankah kita kembali bertemu?
Kudus, 2019
Tentang Penulis:

Perempuan kelahiran Kudus ini adalah seorang penikmat seni dan sastra. Mempunyai hobi membaca dan fotografi. Penulis dapat dihubungi via akun instagram pribadinya @pusparahmi.
0 comments