Puisi-Puisi Mangir Chan; Masuklah ke Rumahku
MASUKLAH KE RUMAHKU
tuan
cobalah masuk dengan perlahan
aku punya rumah tentang a ba ca
tapi jangan kau baca dengan keras
aku tak mampu menangkapnya dengan jelas
tuan
saat kau pegang pundakku
lalu kau bercerita tentang laut biru
aku merasa ingatanku bagai hujan berlompatan
lepas kutangkap lari berhamburan
tuan
coba kau bawakan sepasang cahaya
barangkali gelap akan menemukan pintunya
sudah lama kaki ini berjalan melambat
meraba dinding beralas ujung mata tongkat
tuan
nyanyikanlah aku lagu-lagu merdu
agar ruang senyap di kepalaku kembali riuh
setelah sekian waktu tak kudengar suara
hanya gerak jemari sebagai jalan bicara
tuan
masuklah ke rumahku
singgah untuk sekadar mencumbui senyap waktu
yang hampa suara
yang hilang cahaya
rumahku tersusun dari huruf -huruf lumpuh
dari bibirku pintu-pintu itu terbuka teduh
mengajak tuan sejenak bicara
duduk bersimpuh bersilang rasa
Undaan, 1 Februari 2021
INI HUJAN BUKAN
hujan
dan segala tentang payah
derainya menjadikan genting
semak dan reranting
di sepanjang sungai harap
antara bulir dan air
di pematang menunggu gilir
hujankah
disalah
orangorang kalah
Undaan, 29 Januari 2021
HUJAN YANG KESEPIAN
aku pernah melihat hujan malam-malam
hinggap di dahan dan ranting
sendirian
ia bertanya kepada daun
kemanakah awan
sejak ia memaksa mendung dan mengutusku menjadi hujan
aku diam-diam ditinggalkan
hadirku sering disambut dingin
sementara rumahrumah itu terlalu rapat dan asing
membiarkanku basah dan rebah
lantas menelantarkanku ke tanah
malam ini aku sedia bertahan
sebab dahan dan ranting setia mengajarkan
menjadi tabah menerima kesunyian
sementara orangorang datang seperti angin
sesaat dan dingin
biarlah aku
menjadi hujan
yang menuntaskan kesepian
Undaan, 16 Desember 2020
0 comments